Senin, 06 Mei 2013

Internasional Scout Peace Camp 2013 #part 1


Assalamualaikum, buddy.
Actually it is confusing me, prefer write in English or Bahasa. Just share my experience, maybe in Bahasa first, then I can tell u in english if I have much times. 

Oke teman, perkenalkan nama saya Herwin Kurniawati, kelahiran Tegal, tahun ini akan menginjak usia 21 tahun di bulan Agustus nanti. Tetapi usia saya anggap saja 20 tahun sehingga masih dianggap penegak (Rover scout). Karena batas umur penegak adalah antar 16 tahun s.d. 20 tahun. Tahun ini adalah tahun revolusioner bagi saya, mengapa? Karena saya diberi kesempatan oleh dunia untuk ikut serta dalam acara persaudaraan di International Scout Peace Camp 2013. 

Bagaimana dan mengapa saya bisa ikut serta?
Ayo ikuti cerita saya.
Berawal dari teman saya yang berada di Tegal mengabari saya kalau ada kesempatan untuk ikut kegiatan ISPC 2013 melalui seleksi daerah terlebih dahulu di Semarang, Ibukota Jawa Tengah pada tanggal 17 Februari 2013. Padahal saat itu saya baru liburan untuk semester lima. Mencari tahu persyaratan administrasi seperti surat tugas, membeli tiket kereta api ke Tegal, Semarang, dan kembali ke Jakarta. Telepon sana sini bagaimana supaya kembali ke Jakarta tepat waktu. bayangkan pada hari Jumat sorea , 15 Februari saya sampai di Tegal, mempersiapkan surat keterang sehat. esok harinya saya mengambil surat tugas dari kwarcab yang menurut saya lama untuk ukuran surat tugas. Pagi hari minggu, 17 Februari, pukul 04.00 saya naik kaligung menuju Stasiun Poncol Semarang. Saya mengikuti seleksi dari awal sampai akhir, seperti wawancara, tes tertulis, dan diskusi. Bertemu teman baru yang satu hobi dan satu warna seragam, merupakan hal yang terasa aneh bagi saya, karena selama tiga tahun saya di Jakarta sangat jarang ditemui seragam berwarna sama dan rapi. Setelah seleksi, pukul 19.08 dari Poncol saya menuju St. Senen Jakarta. Ya, sebelumnya saya diajak jalan jalan oleh teman saya ke Lawang Sewu dan makan khas Semarang tentunya. Sampai di Jakarta pukul 02.30 saya solat dan menunggu di bis P44. Ya, bus ini berangkat pukul 05.00. jadi entah berapa jam saya tertidur di sana, tiba-tiba bus sudah berangkat menuju Jakarta Selatan. Pukul 06.00 saya sampai kos. Pukul 11.00 saya ada kuliah, Untung pukul 11.00

Menunggu pengumuman adalah hal yang biasa, sambil tetap mencari tahu apa  itu ISPC apa itu messenger of peace, saya tetap menunggu. Sampai akhirnya pada hari Jumat, saya menerima kabar bahwa saya diterima. Saya menerima kabar dari fb teman baru saya. Kwarcab Tegal pun belum mendapat surat hasil seleksi. Saya mulai meminta Kwarcab untuk membuat surat keterangan bahwa saya adalah peserta ISPC 2013, tujuannya agar saya bisa mendapat dispensasi ujian susulan UTS semester enam. 

Tanggal 10 Maret 2013, saya harus hadir dalam training center di Semarang. Tidak mungkin saya transit dari Tegal baru ke Semarang. Saya putuskan untuk membeli tiket dari Senen ke Poncol dan sebaliknya. Dua minggu sebelumnya, saya dan teman saya , Arin, naik motor menuju tiket penjualan tiket di Senen, dan itu hampir pukul 19.00 kami sampai sana. Pukul 19.00 adalah batas waktu pembelian tiket. Tapi syukur, saya mendapat tiket dengan harga lumayan, yaitu 100.000 sekali berangkat. Sebetulnya tujuan saya membeli tiket langsung adalah agar saya mendapat tiket ekonom 35.000 tapi ya kehabisan.

Tanggal 10 Maret saya berangkat. Dari kos k Senen, harus dua kali naik angkutan umum. Saya berangkat dari sini pukul 16.00 sampai sana pukul 18.00. Padahal kereta berangkat pukul 21.40. Menunggu di masjid itu pilihan teraman di pikiran saya, lalu makan di warung nasi goreng dekat situ. Bertemu dengan mantan tentara dengan segudang pengalaman mungkin bisa jadi hal yang aku dapatkan sambil menunggu. Kereta dari Senen menuju Ponsol. saya tiba di Poncol pukul 06.24 sesuai jadwal. Bingung mau naik apa dari Poncol k Kwarda. Karena saya tidak enak merepotkan teman saya yang ada di UNNES. Akhirnya saya naik becak walau itu saja hampir beradu mulut dengan tukang ojek. Becak, jarang-jarang kan. 

Training center diisi dengan pengenalan anggota yang baru karena hanya 4 putra dan 4 putri dari Jawa Tengah. Menyenangkan bertemu teman baru apalagi sama dalam logat, jadi tidak perlu minder. Tapi saya sendiri yang merasa aneh, logat mereka terlihat sangat aneh dan jarang saya dengar di Jakarta. Tapi itulah yang unik. Materi yang didapat adalh kebudayaan selebihnya adalah kekompakan dan persiapan teknis keberangkatan. 

Acara TC usai pukul 15.00. saya menunggu kereta di rumah teman baru saya, Rani. Seperti biasa pukul 19.08 kereta arah Senen berangkat. Keretany terlambat sampai tujuan. Saya bersyukur, karena tidak perlu lama menunggu di bus untuk pulang ke kos. Sampai kos pukul 06.30 dan pukul 08.00 ada kuliah sampai pagi. Bisa kalian bayangkan betapa superwomannya saya? Tapi itu tidak masalah, saya melakukannya dengan senang dan berprinsip kalau kita berusaha sekuat tenaga menguras tenaga dan pikiran hasilnya akn sepadan dan baik. Hanya harapan yang saya pikirkan.

Keberangkatan menuju kegiatan ISPC 2013 adalah yang paling melelahkan. Acara ISPC ada di Cibubur, Jakarta Timur, tapi saya harus menuju Semarang dahulu baru berangkat ke Cibubur. Berangkat ke semarang dengan tas ransel besar, malah bisa dibilang tas saya lebih besar daripada badan saya. Bayangkan naik angkutan mini dengan membawa tas besa, tentu saya tidak enak hati dengan penumpang yang lain, tapi apa boleh buat. Dari kos menusu stasiun Senen juga melelahkan seperti biasa ditambah saya harus membawa tas ransel besar. 

Sampailah saya di Semarang hari Kamis, tanggal 21 Maret 2013 dengan dijemput teman saya, Anggit, menginap sehari di rumahnya sebelum berangkat ke Kwarda. Alhamdulillah sampai Kwarda dengan selamat. 

Banyak waktu menganggur di sana, makan, istirahat, ngobrol, dan persiapan peralatan yang belum dibawa, itu saja. BUkan main capainya menuju Semarang, tetapi sampai sana tidak ada kegiatan yang berarti, Namun, cukup untuk beristirahat di sana. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar